Padang, Pada tanggal 23 November 2024, Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Andalas melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Strategi Pencegahan Perilaku Cyberbullying di Pusat Informasi dan Konseling Remaja Bukit Gado-Gado.” Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen perguruan tinggi dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
Cyberbullying telah menjadi salah satu masalah yang serius di era digital. Dampak dari perilaku ini tidak hanya dirasakan secara psikologis, tetapi juga memengaruhi perkembangan sosial dan emosional para remaja. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini dirancang untuk memberikan edukasi kepada para remaja tentang bahaya cyberbullying serta langkah-langkah pencegahannya.
Tujuan dan Sasaran Kegiatan
Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman remaja di Bukit Gado-Gado mengenai apa itu cyberbullying, bagaimana mengidentifikasinya, serta strategi efektif untuk mencegah atau menghadapinya. Sasaran utama dari kegiatan ini adalah remaja yang tergabung dalam Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).
Melalui pendekatan yang interaktif, para fasilitator dari Universitas Andalas mengajak peserta untuk aktif berdiskusi dan berbagi pengalaman mereka terkait penggunaan media sosial. Para peserta diberikan materi tentang jenis-jenis cyberbullying, seperti pelecehan verbal, pencemaran nama baik, serta intimidasi secara online. Selain itu, mereka juga diajarkan cara menghadapi situasi tersebut dengan tenang dan bijaksana.
Rangkaian Acara
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan hangat dari perwakilan Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Andalas. Dalam sambutannya, dijelaskan pentingnya kesadaran akan dampak buruk cyberbullying, khususnya bagi generasi muda yang tumbuh di tengah era digital.
Sesi utama dimulai dengan paparan mengenai pengertian cyberbullying dan data-data terkini tentang kasus cyberbullying di Indonesia. Materi ini disampaikan secara menarik menggunakan media visual yang mudah dipahami oleh remaja.
Selanjutnya, para peserta diajak mengikuti diskusi kelompok. Dalam sesi ini, mereka diminta untuk berbagi pengalaman atau pendapat mereka terkait cyberbullying. Dengan adanya diskusi ini, peserta dapat saling belajar dan memahami pentingnya menjaga etika dalam berkomunikasi di dunia maya.
Sebagai penutup, para fasilitator memberikan simulasi strategi pencegahan cyberbullying. Peserta diajarkan cara melaporkan kasus cyberbullying, memberikan dukungan kepada teman yang menjadi korban, serta menjaga privasi di media sosial.
Hasil dan Harapan
Kegiatan ini berhasil menciptakan suasana yang edukatif dan penuh semangat. Para peserta terlihat antusias dalam mengikuti setiap sesi, bahkan banyak yang menyampaikan rasa terima kasih atas ilmu yang telah mereka dapatkan.
Diharapkan melalui kegiatan ini, para remaja di Bukit Gado-Gado dapat menjadi agen perubahan di lingkungan mereka. Mereka diharapkan tidak hanya mampu melindungi diri sendiri dari cyberbullying, tetapi juga mampu menjadi pendukung yang baik bagi teman-teman mereka yang menghadapi masalah serupa.
Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi. Dengan adanya kerja sama seperti ini, Universitas Andalas berharap dapat terus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih sadar dan tanggap terhadap isu-isu sosial di era digital.
Penutup
Semoga program pengabdian masyarakat seperti ini dapat terus berlanjut di masa mendatang, dengan tema-tema yang relevan dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Universitas Andalas akan terus berupaya menjalankan peran sebagai katalisator perubahan positif dalam masyarakat.