Padang (UNAND) – Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Andalas sukses menyelenggarakan Workshop Public Relations dengan tema “Implementasi Environment, Social, and Governance (ESG) di Era Digital” pada Sabtu, 12 Oktober 2024. Acara yang berlangsung di Gedung Seminar Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Andalas, lantai 1, ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta. Peserta terdiri dari mahasiswa Universitas Andalas dan juga mahasiswa dari beberapa universitas di Sumatera Barat, seperti Universitas Negeri Padang dan UIN Imam Bonjol Padang.
Acara ini menghadirkan Boy Kelana Soebroto, Head of Corporate Communications PT Astra International, Tbk, sebagai pembicara utama. Dalam kesempatan tersebut, Boy berbagi wawasan dan pengalaman tentang pentingnya penerapan ESG di era digital yang semakin kompleks, terutama dalam konteks industri 5.0. Boy Kelana Soebroto memiliki pengalaman panjang di dunia korporasi, dan kini fokus mendorong implementasi ESG di berbagai sektor sebagai bagian dari strategi bisnis berkelanjutan.
Acara dibuka secara resmi oleh Dr. Tengku Rika Valentina, S.IP., MA, Wakil Dekan I FISIP Universitas Andalas. Dalam sambutannya, Dr. Tengku Rika menyampaikan bahwa penerapan ESG tidak hanya menjadi tren global, tetapi juga merupakan kewajiban moral bagi perusahaan untuk berkontribusi pada lingkungan dan masyarakat. Hal ini dinilai sangat penting bagi para mahasiswa, calon praktisi Public Relations, untuk memahami lebih mendalam agar siap bersaing di dunia kerja yang dinamis.
Workshop ini dipandu oleh Robi Jaya Putra, S.Pd, M.I.Kom, CPR, yang juga merupakan dosen tetap Ilmu Komunikasi Universitas Andalas. Sebagai moderator, Robi Jaya Putra mampu membimbing diskusi dengan baik, sehingga peserta tidak hanya mendapatkan wawasan, tetapi juga mampu terlibat aktif dalam tanya jawab interaktif.
Materi utama yang disampaikan dalam workshop ini mencakup:
Boy Kelana Soebroto menekankan bahwa kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI), merupakan kunci bagi mahasiswa untuk sukses sebagai praktisi Public Relations di masa depan. Teknologi ini dianggap sangat penting untuk mengefisienkan komunikasi korporat, memperkuat analisis data, serta membangun reputasi yang lebih kuat melalui pendekatan yang berbasis pada keberlanjutan.
Tujuan utama dari workshop ini adalah untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai konsep ESG dan bagaimana mereka dapat mengimplementasikannya dalam karier mereka. Boy Kelana mengingatkan bahwa kemampuan teknis, seperti penguasaan teknologi digital dan AI, harus diimbangi dengan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai ESG. Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya menjadi praktisi komunikasi yang baik, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan dampak positif di masyarakat dan lingkungan melalui pekerjaan mereka.
Di sesi penutup, Boy Kelana juga memberikan pesan kepada para peserta bahwa dunia Public Relations di masa depan membutuhkan lebih dari sekadar pengetahuan teoretis. Mahasiswa diharapkan aktif berorganisasi, memperluas jejaring, dan terus memperdalam keterampilan komunikasi mereka, agar bisa menjadi spesialis dalam bidang tertentu dan bukan hanya sekadar generalis.
Selain itu, Boy juga mengingatkan pentingnya melibatkan diri dalam berbagai organisasi dan kegiatan yang relevan selama masa perkuliahan. Menurutnya, organisasi adalah tempat terbaik untuk mengasah keterampilan berkomunikasi, bekerja dalam tim, serta meningkatkan kepemimpinan, yang semuanya merupakan bekal penting untuk menjadi praktisi Public Relations yang unggul.
Acara ini diselenggarakan oleh Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Andalas sebagai bagian dari rangkaian program edukasi untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan industri di masa depan. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang ESG, diharapkan para peserta mampu menjadi agen perubahan yang mendorong keberlanjutan dan bertanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan dalam dunia kerja.
Padang, 1 Oktober 2024 – Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Andalas kembali menghadirkan kegiatan akademik inovatif dengan menggelar workshop bertajuk "Unlocking the World of Public Relations Agency: Insight from a Consultant". Acara ini diselenggarakan pada Selasa, 1 Oktober 2024, di Gedung B Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas, dan dihadiri oleh puluhan mahasiswa serta praktisi komunikasi.
Workshop ini menghadirkan narasumber utama, Mohammad Syaban, M.A, seorang konsultan Public Relations (PR) . Syaban, yang memiliki lebih dari 4 tahun pengalaman di industri PR, memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana dunia PR Agency bekerja, serta tantangan dan peluang yang ada di dalamnya.
Dalam pembukaannya, Mohammad Syaban menjelaskan peran vital agensi PR dalam membantu perusahaan atau klien untuk membangun, memelihara, dan melindungi reputasi mereka di mata publik. "Public Relations bukan sekadar menyampaikan informasi kepada media, tapi juga tentang bagaimana merancang strategi komunikasi yang berdampak jangka panjang bagi citra perusahaan," ujar Syaban dalam paparannya.
Syaban juga menggarisbawahi bahwa profesi di bidang PR Agency menuntut keterampilan yang luas, termasuk riset, penulisan yang efektif, hubungan media yang baik, serta kemampuan beradaptasi dengan teknologi komunikasi digital yang terus berkembang. "Dunia PR Agency bergerak cepat, dan para profesional PR harus selalu siap dengan dinamika perubahan, baik dari sisi klien maupun media," tambahnya.
Salah satu poin menarik dari workshop ini adalah sesi studi kasus, di mana peserta diajak untuk menganalisis situasi nyata dari proyek yang pernah ditangani oleh Syaban. Peserta diberi kesempatan untuk bekerja dalam kelompok dan merancang strategi komunikasi PR berdasarkan situasi yang dihadapi oleh klien fiktif. Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta, terutama para mahasiswa yang sedang mempersiapkan diri memasuki dunia profesional.
Salah satu mahasiswa semester akhir yang turut hadir, menyatakan bahwa workshop ini sangat relevan dengan pembelajaran di kelas. "Kami sering mempelajari teori komunikasi, tapi melalui workshop ini, kami bisa melihat bagaimana teori-teori tersebut diterapkan di dunia nyata, khususnya dalam strategi PR yang langsung berhubungan dengan klien," ungkapnya.
Workshop ini bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh kepada mahasiswa tentang industri PR Agency, serta membuka wawasan mereka mengenai berbagai peluang karier yang tersedia. Koordinator PR Ilmu Komunikasi Unand Revi Marta, M.I.Kom , dalam sambutannya mengatakan, “Kegiatan seperti ini sangat penting untuk memperluas wawasan mahasiswa dan menyiapkan mereka menghadapi tantangan dunia kerja yang kompetitif.”
Ia menambahkan bahwa melalui workshop ini, mahasiswa diharapkan dapat lebih memahami bagaimana profesi di bidang PR Agency tidak hanya membutuhkan kemampuan teknis, tetapi juga kreativitas, kepemimpinan, dan pemahaman mendalam terhadap isu-isu sosial dan budaya.
Selain mendapatkan wawasan dan keterampilan praktis, peserta workshop juga diberi kesempatan untuk membangun jaringan profesional dengan sesama peserta dan narasumber. Rina Prasetya menutup acara dengan pesan agar para calon profesional PR terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, terutama di era digital yang semakin mempengaruhi cara PR bekerja.
Acara workshop ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana peserta mendapatkan kesempatan untuk bertanya lebih dalam tentang strategi PR, manajemen krisis, dan peran PR dalam media sosial.
Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas (Unand) menyelenggarakan workshop dengan topik llkom Goes to International Publication.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Dr. Elva Ronaning Roem, M.Si ini digelar di Pascasarjana FISIP Unand, Jati, Selasa (1/10). Dr. Elva Ronaning Roem mengundang Datuk Prof. Dr. Ismail Sualman dari University Teknologi MARA (UiTM), Malaysia, sebagai narasumber workshop tersebut.
Dalam pemaparannya, Datuk Prof. Ismail Sualman menyampaikan trik dan tips menulis di jurnal bereputasi internasional yang terindeks scopus. Selama workshop, dia menyampaikan pengalamannya menulis artikel di korann sampai membuat jurnal. Selain itu, dia juga mereview artikel beberapa peserta workshop. Selama review artikel peserta, Prof. Ismail Sualman memberikan pencerahan tentang membuat judul yang menarik hingga penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam menulis.
Prof. Ismail Sualman tidak menafikan adanya teknologi kecerdasan buatan itu untuk membantu dalam penulisan artikel. Dia berharap kecerdasan buatan atau AI hanya dijadikan alat untuk membantu penulisan, bukan untuk menyadur secara keseluruhan. Dr. Elva Ronaning Roem sebagai pengelola Jurnal Ranah Komunikasi (JRK) berharap kegiatan yang lahir dari kerja sama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas dengan Aspikom Sumbar dapat membangkitkan semangat para dosen dan mahasiswa magister untuk berkarya dengan melakukan berbagai penelitian.
“Hasil dari penelitian itu bisa dituangkan dalam jurnal bereputasi di Indonesia dan internasional, terutama scopus,” ujarnya.
Padang, (30/09/2024). Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UNAND menggelar Kuliah Umum dengan tema “Kebijakan dan Tantangan Penyiaran dan Perfilman di Era Digital”. Kuliah umum ini menghadirkan Dr. Naswardi, M.M., M.E selaku Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia periode 2024-2028, Ubaidillah, S.Ag., M.Pd selaku Ketua KPI Pusat 2022-2025, dan Yuliandre Darwis, Ph.D sebagai dosen, produser film, sekaligus Ketua KPI Pusat 2016-2019. Kuliah umum ini dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) Fakultas Hukum Universitas Andalas.
Kuliah umum ini merupakan satu dari rangkaian kegiatan dalam rangka Dies Natalis ke-17 tahun Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Unand. Kegiatan ini menarik antusias terutama datang dari dosen dan mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi berbagai kampus di wilayah Sumatera Barat. Dipandu M.A Dalmenda, S.Sos., M.Si, kuliah umum diawali oleh Ubaidillah. Pada kesempatan pertama, beliau menyampaikan mengenai profil Komisi Penyiaran Indonesia Pusat, kemudian tugas dan tanggung jawab KPI, landasan hukum yang menaungi aktivitas yang dilaksakanan KPI, hingga tantangan yang tengah dihadapi oleh KPI hari ini.
Hal menarik yang disampaikan oleh Ketua KPI periode 2022-2025 ini adalah dunia penyiaran mengalami perkembangan yang begitu pesat. Keberadaan media baru (new media) menjadi pendorong utama yang menyebabkan penyiaran meluas. Definisi penyiaran yang tertuang pada Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 belum mengakomodir penyiaran yang dimotori oleh media baru. Hari ini, media-media di ranah digital sudah mengambil peran penyiaran yang pada akhirnya semakin dirasakan oleh masyarakat luas. KPI menyadari perubahaan tersebut dan berupaya menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia penyiaran. KPI bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tengah menggodok peraturan baru yang nantinya dapat menaungi aktivitas penyiaran yang merambat ke wilayah media baru.
Naswardi menjadi pembicara selanjutnya dengan membawakan uraian materi mengenai Lembaga Sensor Film (LSF), baik profil, tugas dan tanggung jawab, landasan hukum LSF, hingga hal-hal yang tengah menjadi fokus perhatian LSF. Kepada hadirin, Ketua LSF periode 2024-2028 ini mengimbau untuk mengambil bagian dari kampanye literasi media. Menurutnya, setiap konten film dan iklan film yang ditayangkan memiliki kategori penontonnya berdasarkan usia. Lembaga Sensor Film (LSF) mengambil peran meneliti, menilai, dan mengklasifikasikan tayangan film berdasarkan kategori usia. Kategori film tersebut diantaranya film untuk kategori semua umur (SU), film untuk usia 13+, usia 17+, dan usia 21+. Dengan kategori tersebut, Naswardi berharap khalayak terutama penonton dapat melakukan gerakan sensor mandiri, yaitu mengakses dan menonton tayangan film sesuai dengan kategori usia yang telah ditetapkan.
“Kami mewakili Lembaga Sensor Film Indonesia terus menggiatkan kampanye literasi kepada masyarakat, terutama kepada penikmat film. Kami terus mengajak masyarakat, terutama hadirin agar sekiranya bisa melakukan sensor mandiri, yakni menikmati film-film yang ditayangkan sesuai dengan klasifikasi usia masing-masing”. Ujar Naswardi.
Bicara tentang pelaku perfilman, Yuliandre Darwis memaparkan dunia perfilman di Indonesia sesungguhnya memiliki potensi besar. Ketua KPI periode 2016 – 2019 ini mengungkapkan dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 280 juta jiwa, 60 juta jiwa diantaranya berpotensi menjadi penikmat film. Angka sebesar itu menurut Yuliandre dapat menggerakan perekonomian yang menyejahterakan masyarakat Indonesia. Namun, beliau melanjutkan, untuk meraih potensi tersebut, beberapa tantangan tengah menjadi perhatian. Tantangan tersebut diantaranya jumlah layar lebar di Indonesia yang masih terfokus di pulau Jawa dan belum merata, hingga sumber daya manusia atau orang-orang di balik layar yang menggerakan roda perfilman.
“Industri perfilman di Indonesia mampu melihat adanya potensi pasar. Penduduk Indonesia yang saat ini sebanyak 280 juta jiwa, sekitar 60 juta jiwa diantaranya merupakan penonton film. Satu produksi film menghasilkan satu karya yang bila penayangannya mampu tembus satu juta penonton saja, itu sudah bisa berpeluang menghasilkan profit. Tinggal lagi kita apakah dengan kemampuan yang dimiliki bisa diserap oleh rumah produksi pasca lulus dari perguruan tinggi”. Ujar Yuliandre.
Pada kesempatan ini, Yuliandre memberikan motivasi dan menyempatkan diri menampilkan satu karya trailer film yang ia produseri dengan judul Sang Pengadil. Dengan ikhtiar tersebut, Yuliandre mendorong agar ke depannya, industri perfilman Indonesia bisa digerakan dari kalangan lulusan perguruan tinggi dengan pengalaman dan portfolio produksi film yang mumpuni, yang sangat dibutuhkan oleh pangsa pasar kerja, terutama rumah-rumah produksi film.
Padang, (12/09/2024) – Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Andalas menggelar kegiatan Communication Open House 2024 pada 10 dan 11 September 2024 bertempat di Ruang Seminar Gedung I Universitas Andalas. Kegiatan ini mengusung tema Explore Your Mind, Improve Your Skill. Kegiatan tahunan ini menyasar mahasiswa baru Angkatan 2024 yang diterima dari berbagai jalur masuk yang berlaku di Universitas Andalas. Kegiatan Open House 2024 ini juga dihadiri oleh sejumlah dosen, tenaga kependidikan (tendik), serta melibatkan dua narasumber alumni secara tatap muka dan empat alumni secara daring.
Kegiatan yang digelar selama dua hari tersebut bertujuan mengenalkan profil Departemen Ilmu Komunikasi Unand, etika komunikasi di lingkungan departemen, membantu mahasiswa baru meningkatkan kemampuan belajar dan berpikir kritis, serta membantu mahasiswa baru angkatan 2024 mengenal dan mengeksplorasi potensi yang mereka miliki masing-masing.
Hari pertama kegiatan Open House dibuka oleh Dr. Sarmiati, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Unand. Dalam sambutannya, Sarmiati menekankan kegiatan tahunan ini digelar sebagai ikhtiar departemen menyambut, mengenal, dan memberikan pembekalan kepada mahasiswa baru angkatan 2024 mengenai seluk beluk kehidupan perkuliahan, terutama yang berkaitan dengan Departemen Ilmu Komunikasi Unand.
Sesi selanjutnya pemaparan materi etika komunikasi yang disampaikan Dr. Elva Ronaning Roem, M.Si. Pada kesempatan tersebut, Elva Rona menegaskan pentingnya mahasiswa mengenal, memiliki, dan menerapkan etika komunikasi yang baik antara mahasiswa dengan lingkungan kampus, khususnya di lingkungan departemen. Menurutnya, etika dapat diperoleh dari proses pembelajaran dan proses pengalaman diri/kesadaran diri. Mahasiswa perlu memperhatikan etika berkomunikasi terutama kepada dosen-dosen. Sering kali ditemukan komunikasi via aplikasi chat antara mahasiswa kepada dosen dengan menuliskan teks yang kurang baik. Dengan demikian, mahasiswa perlu memperhatikan tata krama khususnya tata krama ketika berkomunikasi dengan dosen melalui aplikasi chat.
Sesi Nuansa Akademik dan Pengenalan Konsentrasi masing-masing disampaikan Dr. Sarmiati, M.Si dan Vitania Yulia, M.A selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Unand. Sesi ini secara umum menjelaskan kehidupan perkuliahan selama berkuliah di Departemen Ilmu Komunikasi Unand, mengenalkan empat konsentrasi yang dimiliki departemen, yaitu Manajemen Komunikasi (Mankom), Media, Televisi, & Film (MTF), Public Relations (PR), dan Jurnalistik. Keempat konsentrasi ini akan dipilih mahasiswa angkatan 2024 ketika akan memasuki tahun kedua atau semester tiga.
Selain ketiga sesi tersebut, hari pertama kegiatan Open House 2024 diisi dengan sesi Critical Thinking oleh Muhammad Thaufan, M.A, kemudian Speed Reading & Academic Writing session oleh Ilham Havifi, M.I.Kom dan Presentation & Argumentation Critical Thinking session oleh Novi Elian, M.Si. Ketiga sesi ini merupakan upaya membantu mahasiswa memiliki bekal kemampuan akademik mumpuni, yakni mampu memunculkan pemikiran kritis, memiliki kemampuan membaca dan menulis yang baik secara akademik, dan mampu membawakan presentasi, berdebat, dan mengeluarkan pendapat sesuai koridor akademik.
Hari kedua kegiatan Open House 2024 diawali dengan sesi alumni. Iqbal Tarigan, M.I.Kom, CPS dan Muhammad Zaki, S.I.Kom hadir sebagai narasumber pada sesi ini. Kedua narasumber ini memberikan pengalaman berkuliah sekaligus pembekalan dan motivasi kepada mahasiswa angkatan 2024. Kedua narasumber ini kompak menyatakan di masa setelah lulus dari kampus, pasar kerja sangat membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan yang dibutuhkan, yang dibuktikan dengan rekam jejak, atau portfolio. Seorang lulusan dengan rekam jejak dan portofolio yang banyak lagi menarik, maka pasar kerjalah yang akan berebut mendapatkan tenaga kerja tersebut.
Kegiatan Open House 2024 tidak hanya melibatkan narasumber dari alumni secara tatap muka, namun juga meilbatkan alumni secara daring pada sesi Career Journey. Sesi Career Journey diisi oleh empat narasumber, yaitu Putri Rahma Amalia (Ilmu Komunikasi 2008), Dios Larosa (Ilmu Komunikasi 2010), Taufik Ismed (Ilmu Komunikasi 2011), dan Ongky Andriawan (Ilmu Komunikasi 2016). Pada sesi ini, mahasiswa angkatan 2024 menyimak pengalaman pasca lulus dari kampus, memulai karir masing-masing yang diceritakan oleh keempat narasumber tersebut, dan keempat narasumber itu tak lupa memberikan motivasi dan semangat kepada mahasiswa angkatan 2024 agar semangat menjalani perkuliahan, kenali program studi yang telah dipilih, kembangkan potensi masing-masing, sehingga ketika lulus nantinya, mahasiswa ini dapat segera menjadi tenaga kerja atau wirausaha yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Terakhir, kegiatan Open House 2024 menghadirkan penampilan bakat dan ditutup dengan sesi Open House Award. Sesi ini mengumumkan mahasiswa dengan nominasi tulisan resume terbaik pria dan wanita, dan mahasiswa paling aktif di Open House 2024.
Padang, Rabu, (4/9/24) – Untuk meningkatkan minat mahasiswa/i khususnya di bidang Film dan TV , Departemen Ilmu Komuikasi Universitas Andalas mengadakan acara Seminar Nasional dengan tema “ Trik mudah Jadi Sutradara Film” dengan menghadirkan Andibachtiar Yusuf ( Sutradara Film Nasional ) sebagai narasumber.
Acara seminar dibuka langsung oleh Wakil Dekan 1 , Dr. Lucky Zamzami, M.Soc, Sc yang menyebut acara seminar ini sangat penting karena melihat banyaknya Mahasiswa/I untuk bisa terjun langsung bagimana menjadi seorang Sutradara Film.
Sesi berikutnya dilanjutkan oleh Narasumber yang merupakan Komisioner KPI 2019-2023, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Andalas Yuliandre Darwis, Ph.D. Pada sesi ini banyak menerangkan bagaimana pemaparan Biografi dari Ketua KPI 2016-2019.
Pada kesempatan lain, Koordinator Media TV dan Film M.A Dalmenda, M.Si yang juga sebagai Moderarator acara ini, juga melakukan pemaparan tentang dunia Media TV & Film.
Sumber. Departermen Ilmu Komunikasi
Selanjutnya pada inti Acara seminar ini , dimulai dari pengenalan Biografi Andibachtiar Yusuf , pengenalan Media Film dan sesi tanya jawab antara Narasumber dengan peserta seminar.
Acara ini juga dihadiri oleh jajaran Bapak dan Ibu Dosen serta Mahasiswa/I Ilmu Komunikasi Universitas Andalas, Bapak dan Ibu Dosen Ilmu Komunikasi serta Mahasiswa/i Universitas Dharma Andalas dan Mahasiswa/I Unand.
Padang (10/08/2024), Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Andalas menyambut mahasiswa/i baru Angkatan 2024 sekaligus memperkenalkan profil Departemen yang diadakan pada Sabtu, 10 Agustus 2024, bertempat di Ruang Seminar Gedung F Universitas Andalas. Kegiatan yang dihadiri 147 mahasiswa/i baru ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Bakti (Bimbingan Kegiatan Kemahasiswaan dalam Tradisi Ilmiah) tingkat Fakultas yang dimulai sejak Jum’at, 09 Agustus 2024. Kegiatan ini bertujuan sebagai langkah percepatan pengenalan dan adaptasi mahasiswa baru dengan lingkungan kampus, terutama pada tingkat fakultas dan departemen.
Kegiatan penyambutan dan pengenalan profil Departemen Ilmu Komunikasi Unand dihadiri sejumlah dosen dan tenaga kependidikan. Acara ini dibuka oleh Robi Jaya Putra, S.Pd., M.I.Kom., CPR selaku moderator. Pada sesi awal, Dr. Sarmiati, M.Si selaku Ketua Departemen menyampaikan profil Departemen Ilmu Komunikasi Unand, visi & misi, empat konsentrasi yang terdapat pada departemen, sekaligus memperkenalkan dosen-dosen dan tenaga kependidikan yang berada di departemen Ilmu Komunikasi Unand.
Pada sesi berikutnya, Vitalia Yulia, S.Sos., MA selaku Ketua Jurusan Prodi Ilmu Komunikasi Unand berkesempatan menjelaskan profil masing-masing konsentrasi di Departemen Ilmu Komunikasi, diantaranya Hubungan Masyarakat (Public Relations), Jurnalistik, Manajemen Komunikasi, dan Media, TV & Film. Ketua Prodi S1 ini juga menyampaikan kurikulum dan mata kuliah yang ditawarkan oleh departemen, hingga profil lulusan yang dihasilkan Departemen Ilmu Komunikasi. Pengenalan empat konsentrasi ini bertujuan sebagai langkah ke depan yang akan dituju oleh mahasiswa baru yang dapat mereka pilih sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing.
Kegiatan pengenalan profil departemen ini menarik antusias dari mahasiswa baru. Beberapa mahasiswa aktif menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan proses kegiatan perkuliahan kepada perwakilan departemen. Mereka yang tampil memberikan pertanyaan mendapatkan reward berupa buku Teori Komunikasi, dan Buku The Power of Silahturrahim. Setelah itu, mahasiswa baru berkesempatan mengenal himpunan mahasiswa yang berada di lingkungan Departemen Ilmu Komunikasi Unand.
Jakarta, - Enam mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi (Ilkom) Fisip Universitas Andalas berhasil meraih Juara 1 dalam ajang kompetisi “Creative Battle” yang diselenggarakan oleh Creative By Indonesia, selaku tim resmi pemasaran dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (KemenParekraf).
Creative Battle merupakan ajang kompetisi video yang ditujukan untuk siswa SMA/Sederajat dan Mahasiswa perguruan tinggi se-Indonesia. “Kompetisi ini berlangsung dari tanggal 17 Juni - 23 Juli 2024 dengan tema “Liburan Kreatif di 17 Sub Sektor Ekraf” untuk tingkat SMA/sederajat dan tema “Liburan Aman” untuk tingkat mahasiswa,” jelas Saadiah Ningrum didampingi rekan timnya di kampus Fisip Unand, Senin (5/8).
Keenam mahasiswa Departemen Ilkom Fisip Unand yang menjuarai kegiatan tersebut berasal dari kosentarsi Media TV dan Film (MTF), Jurnalistik dan Manajemen Komunikasi (Mankom) dengan nama tim ”Gercep Production”, yakni Sadiah Ningrum, Firlia Prames Widari, M. Naufal, Renzo Blantimore, Nur Ainy Rahmadhani, dan Tiara Vurmasari. Mereka menghasilkan karya video iklan layanan masyarakat yang berjudul ”Berlibur Tanpa Khawatir” dengan mengangkat isu keterbatasan perempuan di ruang publik. Juara kedua diraih mahasiswa dari Jogja Film Academy dan ketiga dari Institut Teknologi Sepuluh November.
Kompetisi tersebut ditutup dengan agenda ”Awarding Day” pada tanggal 3 Agustus 2024, bertempat di XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan. Para pemenang kompetisi tersebut mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Coaching Clinic secara langsung dari Yandy Laurens, sutradara film ”Keluarga Cemara” dan ”Jatuh Cinta Seperti Di Film-film”.
”Senang dan bangga bisa membawa nama kampus dalam berkompetisi di ajang Nasional ini. Semoga kompetisi Creative Battle seperti ini diadakan kembali secara rutin agar memberi peluang untuk para sineas muda dalam mengeksplor kreativitas mereka yang didukung oleh pemerintah, seperti Creative By Indonesia dari Kemenparekraf,” tutur Sadiah Ningrum selaku Sutradara dari Tim Gercep Production Universitas Andalas.
Sementara itu Kadep Ilmu Komunikasi Fisip Unand, Dr. Sarmiati, M.Si sangat mengapresiasi prestasi yang diraih oleh keenam mahasiswa Ilkom yang telah menoreh prestasi di tingkat nasional meraih peringkat pertama kompetisi Creatif Battle.
“Ini momentum luar biasa atas capaian prestasi oleh mahasisa Ilkom Fisip Unand. Ini juga bisa menjadi tolak ukur bagi lintas angkatan dari berbagai kosentrasi yang ada. Semoga spirit dan semangatnya menular ke para yunior untuk berprestasi,” ujar Sarmiati.
Sisi lain, Koordinator Kosentrasi MTF, M. A. Dalmenda, M.Si menyatakan, ini prestasi terbaru dan luar biasa di tahun 2024 berkarya secara kelompok. Ini capaian yang sangat menggembirakan bagi lintas kosentrasi yang ada di Departemen Ilmu Komunikasi Fisip Unand.
”Kompetisi Creative Battle yang diselenggarakan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) merupakan ajang bergensi di tingkat nasional. Pada kompetisi itu, alhamdulillah mahasiswa Depatemen Ilkom Fisip Unand mampu menjadi jawaranya. Semoga Departemen Ilkom juga bisa memberikan apresiasi atau reward kepada mereka sebagai bentuk penghargaan bagi mereka yang berkarya,” demikian apresiasi dan harapnya.
Iklan layanan masyarakat ini diharapkan mampu merubah masyarakat dan dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki masalah-masalah yang menyangkut kebiasaan masyarakat, atau perubahan nilai. ”Serta bisa memberikan solusi muntuk menggerakakan solidaritas masyarakat untuk kepentingan publik,” tutup Menda Pamuntjak.
Padang, 4 Juni 2024 – Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas melaksanakan wawancara pemilihan konsentrasi . Acara yang berlangsung di Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Andalas ini merupakan bagian dari proses penentuan konsentrasi studi bagi mahasiswa angkatan 2023.
Wawancara ini bertujuan untuk membantu mahasiswa menentukan konsentrasi yang paling sesuai dengan minat, bakat, dan rencana karir mereka di masa depan. Dalam wawancara ini, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan dosen mengenai berbagai konsentrasi yang tersedia, yaitu Jurnalistik, Hubungan Masyarakat, Manajemen Komunikasi Pemasaran, serta Media TV dan Film.
Setiap mahasiswa menjalani wawancara dengan panel dosen yang terdiri dari dua hingga tiga orang. Dalam wawancara ini, mahasiswa diberikan pertanyaan yang mendalam mengenai minat mereka, pengalaman akademik dan non-akademik yang relevan, serta tujuan karir jangka panjang. Panel dosen juga memberikan informasi detail tentang setiap konsentrasi, termasuk kurikulum, proyek praktis, dan prospek karir.
Dengan adanya wawancara pemilihan konsentrasi ini, diharapkan mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi dapat lebih siap dan termotivasi untuk menekuni studi mereka dengan fokus yang jelas, serta lebih memahami tantangan dan peluang yang ada di dunia profesional.
ASPIKOM dan Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Atmajaya telah sukses menyelenggarakan Workshop Pengembangan Kurikulum Outcome Based Education (OBE) dan Teknik Pengukuran Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) pada tanggal 20-22 Mei 2024. Acara yang dihadiri oleh para akademisi dan praktisi pendidikan ini menjadi tonggak penting dalam transformasi pendidikan di Indonesia yang salah satunya juga dihadiri oleh perwakilan pimpinan dan dosen dari Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas.
Workshop ini tidak hanya sekadar menjadi forum diskusi, tetapi juga merangkum konsep dan prinsip-prinsip OBE yang menjadi landasan penting dalam merancang kurikulum yang relevan dan terukur. Peserta berhasil meningkatkan keterampilan dalam merancang kurikulum berbasis OBE yang memungkinkan pencapaian hasil belajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan dunia kerja.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah penerapan teknik-teknik pengukuran CPL yang efektif, yang disusun oleh ASPIKOM. Dengan menggunakan teknik dan alat yang tepat, capaian pembelajaran lulusan dapat dinilai secara objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Lebih dari sekadar acara, Workshop Pengembangan Kurikulum OBE dan Teknik Pengukuran CPL ini juga berhasil mendorong kolaborasi dan pertukaran pengalaman antar lembaga pendidikan. Peserta dapat saling belajar dari pengalaman dan tantangan yang dihadapi dalam menerapkan pendekatan OBE, sehingga tercipta sinergi yang memperkaya proses pendidikan.
Berdasarkan hasil workshop, sejumlah rekomendasi tindak lanjut telah disusun untuk pengembangan program studi Sarjana Ilmu Komunikasi, seperti Melakukan penyempurnaan kurikulum yang berbasis OBE dan CPL sesuai dengan standar yang berlaku, untuk memastikan relevansi dan terukurnya hasil belajar. Kemudian Mengadakan workshop di tingkat internal guna menyamakan persepsi dalam penyelenggaraan kurikulum berbasis OBE. Serta, Mendiseminasikan informasi yang diperoleh dalam workshop kepada dosen-dosen di departemen, terutama teknik pengukuran CPL, agar dapat diimplementasikan dalam penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS).
Workshop Pengembangan Kurikulum OBE dan Teknik Pengukuran CPL telah membuka jalan bagi terciptanya pendidikan yang lebih relevan, terukur, dan responsif terhadap kebutuhan peserta didik dan dunia kerja. ASPIKOM dan Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Atmajaya berkomitmen untuk terus mendukung transformasi pendidikan menuju masa depan yang lebih baik.