Dipenghujung tahun baru 2022, Program Studi S1 Departemen Ilmu Komunikasi melaksanakan persiapan re-akreditasi dan menuju akreditasi unggul. Tentu Prodi S1 Ilmu Komunikasi saat ini memiliki impian besar meraih akreditasi Unggul pada tahun 2023 ini sebagaimana Peraturan BAN-PT Nomor 1 Tahun 2020 “peringkat akreditasi atau peringkat terkareditasi menjadi Unggul, Baik Sekali dan Baik atau Tidak Terkareditasi untuk Akreditasi yang dilakukan dengan IAPS 4.0 dan IAPT 3.0”. hal ini menjadi bahasan utama dalam Rapat senin pagi (10/1/2022) di Ruang sidang Dekanat FISIP UNAND.
Dr. Azwar, M.Si selaku Dekan FISIP yang menjadi Narasumber dalam kegiatan Rapat Persiapan Akreditasi Jurusan mengatakan bentuk tata Kelola dan kualitas layanan yang dijalankan pada prodi terkonversi dengan level akreditasi prodi. Implementasi seluruh indicator-indikator yang terdapat pada standar boring akreditasi harus dilengkapi dengan dokumen-dokumen secara jujur dan ril yang dibutuhkan dalam indiktaoor standar akreditasi, ucapnya.
Monitoring dan evaluasi setiap indikator standar akreditasi yang dijalankan agar tidak terjadi distorsi arah prodi, ucap Dekan FISIP dalam paparan materi nya. Dilansir dari website BAN PT (www.banpt.or.id) mekanisme ini tertuang dalam Peraturan BAN-PT Nomor 1 Tahun 2020 Pasal 1 Nomor 8 yang berbunyi, peringkat Akreditasi atau peringkat Terkakreditasi adalah hasil akreditasi yang dilakukan pleh BAN-PT yang terdiri atas:
Jadi perlu persiapan yang lebih matang bagi Jurusan saat ini di perguruan tinggi untuk melakukan akreditasi dengan IAPS 4.0 dan IAPT 3.0 status akreditasinya bukan lagi “A”, “B”, dan “C”, melainkan berubah menjadi Akreditasi Baik, Sangat Baik, Unggul, dan Tidak Terakreditasi, ucap Dr. Azwar, M.Si selaku pemateri Rapat Persiapan Akreditasi tersebut.
Oleh karena itu didalam penilaian akreditasi prodi itu terdapat tiga penilaian asesmen prodi, yakni ISK yakni melakukan konversi status akreditasi status lama ke baru sampai habis masa akreditasi. Kedua, pemantauan status akreditasi lama terhadap persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh prodi untuk melakukan perpanjangan otomatis atau reakreditasi. Dan terakhir, penyusunan boring LED dan LKPS untuk pengusulan akreditasi baru.
Dalam rapat persiapan akreditasi Jurusan Ilmu Komunikasi menuju Unggul ini dihadiri Dekan FISIP yang langsung menjadi Narasumber, Kaprodi dan Sekprodi Ilmu Komunikasi, GKM, serta Dosen dijurusan yang terlibat penuh sebagai bagian dari Jurusan Ilmu Komunikasi. Persiapan akreditasi ini dimulai dari pembentukan tim panitia penyusun instrumen akreditasi program studi (IAPS 4.0), penyusunan instrumen laporan kinerja program studi (LKPS) dan laporan evaluasi diri (LED) untuk diunggah ke Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO). Mensosialisasikan timeline persiapan IAPS 4.0 Jurusan sehingga tim panitia akan mempersiapkan IAPS 4.0 sesuai dengan job deskripsinya masing-masing.
Dengan adanya percepatan proses pengajuan borang IAPS 4.0 ini diharapkan seluruh Jurusan di FISIP dapat memperoleh peringkat akreditasi baik sekali, sehingga dapat meningkatkan kepuasan stakeholder, karena akreditasi prodi adalah tanggunggjawab Bersama, reputasi prodi memberi keuntungan untuk dosen dan mahasiswa serta lulusan, tata kelola dan kualitas layanan di prodi adalah determinan akreditasi prodi. Dekan FISIP menutup rapat persiapan akreditasi ini dengan menekankan “dahulukan kepentingan prodi dari pada kepentingan pribadi dalam mewujudkan akreditasi yang dicita-citakan”, ucapnya. (IH)
Dr. Sarmiati, M.Si terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom) Wilayah Sumbar periode 2022-2025. Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Unand terpilih secara aklamasi dikarenakan Dr. Elva Ronaning Roem, M.Si Wakil Dekan II Fisip Unand mengundurkan diri setelah dicalonkan peserta muswil karena memilih lebih memberikan kesempatan kepada Sarmiati untuk menjadi ketua, Minggu (4/11) di gedung D Fisipol Universitas Ekasaksti (Unes) Padang.
“Kepengurusan Aspikom Sumbar baru nanti menjadi ruang kretivitas dan aktivitas untuk kuat menggaugkan disiplin ilmu Komunikasi menjadi ilmu yang benilai guna serta benilai manfaat yang tinggi bagi masyarakat. Disiplin Ilmu Komunikasi akan semakin mampu mengisi dan menjawab tuntutan kemajuan tekhnologi komunikasi dan informasi yang semakin pesat menurut kemajuan zamannya. Aspikom mampu menggagas kurikulum pendidikan tinggi ilmu komunikasi yang mampu bersaing skala nasional dan bahkan tingkat internasional,” ungkap Sarmiati ketua korwil terpilih.
Ketua Umum Aspikom Pusat Dr. Muhamad Sulhan, M.Si usai muswil melalui sambungan selulernya mengapresisasi atas suksesnya Muswil ASPIKOM Sumbar dan menyampaikan usacapan selamat pada Sarmiati terpilih sebagai ketua. Ia juga berharap agar pengisian personil pada komposisi pada setiap departemen hendaknya menjadi mesin penggerak organisasi agar mumpuni dalam menjalankan setiap program.
"Sejak semula Saya memiliki keyakinan korwil Sumatera Barat memiliki energi yang besar untuk maju bersama ASPIKOM. Terpilihhya Dr. Sarmiati menambah kuat keyakinan tersebut. Saya yakin dalam waktu tak lama lagi, ASPIKOM Korwil Sumatera Barat akan melesat sejajar dengan korwil-korwil lain di nusantara. Selamat bersinergi, selamat berkemajuan untuk mengemas kesuksesan untuk menjadi terbaik. Semoga nanti bisa berkolaborasi dan bersinergi dengan kepengurusan pusat, “ Muhamad Sulhan bernada harap di balik selulernya.
Berikut Kepengurusan Aspikom Korwil Sumbar (2022-2025) Ketua : Dr. Sarmiati, M.Si, Wakil : Dr. Elva Ronaning Roem, M.Si, Sekretaris : Novia Amirah, M.Ikom, Bendahara : Indria Flowerina, M.Si. Sedangkan bidang-bidang dintaranya : Departemen Kurikulum & Pengembangan : Dr. Ernita Arif. M.Si, Departemen Organisasi: M.A. Dalmenda, M.Si, Departemen Kerjasama: Dr. Sumartono, M.Si, Departemen Penelitian, Pengabdian dan Publikasi: Dr. Mulyanti Syas, M.Si
Menurut Wakil Ketua Elva Ronaning Roem untuk masing-masing anggota departemen akan diajukan nama-namanya pada tahap rapat selanjutnya dalam waktu yg tidak terlalu lama sehingga SK-nya kita bisa ajukan ke Aspikom Pusat.
Ni Putu Eka Budi P.W.D dinominasikan oleh negara Indonesia untuk berpartisipasi dalam Youth-Tech Workshop pada tanggal 22-25 November via Zoom Meeting. Tema dari workshop ini, yaitu Youth Tech: Memanfaatkan Teknologi sebagai Instrumen Perdamaian. Workshop ini berfokus ke 3 aspek: pemuda, perdamaian, dan teknologi dengan menitikberatkan ke penggunaan Teknologi Komunikasi, dan Informasi untuk mempromosikan narasi perdamaian.
Bersama dengan 22 delegasi dari negara perwakilan ASEAN lainnya, kita membahas mengenai isu yang berkaitan dengan radikalisme, dan pelanggaran HAM di masing-masing negara. Setelah mengidentifikasi permasalahan, kita diberikan wawasan tentang jenis kejahatan dunia maya serta kejahatan digital.
Dari pengidentifikasian jenis kejahatan tersebut, masing masing delegasi diwajibkan untuk merancang kampanye berbasis digital. Diharapkan dari adanya workshop ini, pemuda bisa mengambil peran aktif untuk menggaungkan narasi perdamaian karena pemuda merupakan agen perubahan masa depan.